BUSER NEWS, DOMPU NTB – Baru awal musih hujan, musibah tragis karena banjir mulai memakan korban. Kali ini menimpa Hasan (70) warga Desa Konte, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu terseret banjir saat menyelamatkan hewan ternaknya, Ahad 15/12/2024.
Gemparnya kabar itu, Kapolsek Kempo, IPDA Jubaidin langsung respon dan mengerahkan anggotanya menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Warga bersama anggota Polsek mencari korban menyusuri sungai, namun hingga berita ini diturunkan belum berhasil ditemukan.
Kapolsek Kempo memimpin langsung untuk pencarian korban. Bersama masyarakat dan anggotanya semangat menyusuri mencari korban. “Kami akan terus mencari hingga menemukan korban,” ujar Kapolsek dengan semangat.
Ia menambahkan pihaknya akan segera meminta bantuan Basarnas untuk percepat pencarian. “Kami telah meminta dan berharap kepada Basarnas untuk membantu pencarian, karena mereka memiliki alat kelengkapan untuk medan yang sulit dan terjal,” ucap Jubaidin.
Keluarga korban yang menunggu, sangat cemas dan berharap agar korban segera ditemukan. “Kami hanya bisa berharap agar korban segera ditemukan. Hanya ucapan terima kasih yang bisa diucapkan kepada semua pihak yang telah berusaha dan membantu pencarian,” tutur keluarga korban dengan penuh harap.
Kejadian banjir yang terus melanda setiap tahun di daerah Dompu dan Bima. Seorang tokoh masyarakat Dompu, menyalahkan Pemerintah yang telah membiarkan terjadinya pembabatan hutan tanpa kendali untuk ditanami jagung telah merusak alam dan ekosistem.
Akibatnya setiap tahun telah dirasakan dampaknya. “Ini baru awal musim hujan, sudah ada yang menjadi korban, sebab tidak ada lagi hutan penahanan dan menjadi resapan air,” ungkap tokoh tadi kesal.
Dengan hati dongkol, tokoh tadi lanjutkan. “Rasakan sekarang. Sumber air mulai kering. Hawa panas terus melanda. Presiden Prabowo harus turun untuk tinjau kembali kebijakan TOLOL dari Pemerintah sebelumnya. Kalau hal ini dibiarkan, azab Allah akan lebih besar menimpa,” tutupnya. Lukman/HMT