Pak Presiden : Teruslah Berbuat Untuk Keadilan, Hingga Hati Rakyat yang Terluka Terobati
Oleh : Endang K Sobirin
Wartawan Busernews
Ibarat orang terkena santet, Presiden Prabowo mulai sadar. Namun siumannya belum pulih benar dan masih harus upaya keras untuk bersih-bersih dari pengaruh Roh Jahat yang melekat.
Sewaktu masih ada pengaruh jin, akibat santet, banyak program-program sebagai harapan rakyat belum tersentuh. Misalnya, ingin berantas korupsi. Pelakunya akan dikejar, walau ke Antartika.
Di depan mata ada 17 menteri kiriman Jin, sebagian besar diduga telah melakukan tindak pidana korupsi, namun belum disentuh. Ini yang membuat hati rakyat kecewa hingga diberinya gelar sebagai pecut yaitu, King of the Omon-omon.
Memasuki periode tiga bulan masa pemerintahannya, Presiden Prabowo menghadapi ujian tergolong berat dan perlu analisa cermat, karena mengguncang Kapal NKRI yang sedang dinahkodainya. Banyak kalangan di antaranya akademisi, praktisi, sipil sosiaty, mahasiswa telah menyatu secara alamaiah dengan ratusan jenderal senior, mendesak Presiden agar melaksanakan 8 tuntutan mereka. Salah satu yang, mungkin terberat yaitu Makzulkan Wapres Gibran.
Akibat dari tuntutan itu, Letjen Kunto, putra dari Jendral senior Try
Sutrisno, yang dipercaya ratusan jendral pecentus ide menjadi fenomenal dan banyak dikaji, tentang pencopotan, dan selang sehari dikembalikan jabatannya. Barangkali, jika penggantinya tidak ada kedekatan dengan Jokowi, mungkin tidak terlalu menimbulkan goncangan dan keresahan.
Peristiwa itu, ada dugaan Presiden Prabowo tidak mengetahui langkah Panglima TNI yang mengganti Letjen Kunto. Jika itu benar, berarti kebijakan Prabowo ditelikung Jokowi. Dugaan itu ternyata benar, penggantian Letjen. Kunto rupanya tanpa sepetahuan Presiden, akibatnya SK Penggantian dibatalkan seketika.
Merasa ditelikung,
Probowo yang telah siuman mengambil tindakan tegas, melakukan operasi intelijen terutama terkait tuntutan pemakzulan Gibran walau rosesnya lumayan ribet, namun jika ada political will, tidak ada yang sulit.