Stroke tidak Memilih Tua-Muda : Fahamilah Penyebab dan Resiko Akibat Diserang Penyakit Stroke
Masa kini penyakit stroke tidak lagi memilih tua atau muda, kaya miskin, pejabat atau rakyat. Tetapi siapapun bisa diserang struk. Secara umum ada dua tipe penyebab stroke yaitu penyubatan dan pecah pembuluh darah, hingga pendarahan di otak menjadi penyebab utama dan terburuk.
Dokter Spesialis Bedah Saraf dr. Rais Al-‘Abqary, SpBS jelaskan bahwa, stroke khususnya _*stroke hemoragik*_ diakibatkan pecah pembuluh darah di otak merupakan penyakit mematikan yang datang secara tiba-tiba dan dikenal sebagai “Silent Killer”
Jenis ini kerap tidak disadari. Gejalanya ada, tapi sering diabaikan. Saat tekanan darah naik drastis karena stres atau kelelahan, pembuluh darah bisa pecah. Ini yang menyebabkan pendarahan di otak dan berisiko fatal,” ujar dr. Rais dalam Zone Okezone, dikutip Rabu (21/5/2025).
Apa Itu Stroke Hemoragik?
Menurut dr.Rais Stroke terbagi dua: Stroke Iskemik (penyumbatan pembuluh darah) dan Stroke Hemoragik (pecahnya pembuluh darah)_*. Keduanya berbahaya, namun stroke hemoragik cenderung lebih mendadak dan sering kali berujung pada penurunan kesadaran bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Gejala awal stroke hemoragik yang harus diwaspadai antara lain:
* Sakit kepala berat secara tiba-tiba
* Mual dan muntah menyemprot
* Kejang
* Gangguan bicara
* Kelemahan pada salah satu sisi tubuh
* Penurunan kesadaran hingga koma
_“Sayangnya, kebanyakan pasien datang dalam kondisi sudah tidak sadar. Padahal sebelumnya mereka mungkin sudah mengalami tanda-tanda seperti sakit kepala berat atau pandangan kabur, tapi tidak diindahkan,”_ tambahnya.
Menurut dr. Rais, waktu emas (golden hour) dalam penanganan stroke hemoragik adalah 4 jam sejak gejala pertama muncul. Semakin cepat penanganan, semakin besar peluang pemulihan pasien.
_“Kalau oksigen tidak segera sampai ke otak karena perdarahan, maka semakin banyak jaringan otak yang rusak,”_ jelasnya.
Penyebab utama stroke hemoragik berkaitan dengan hipertensi yang tidak terkontrol, merokok, diabetes, dan obesitas. Stres berat dan kurang tidur juga akan meningkatkan tekanan darah.
_“Faktor risiko ini sebenarnya bisa dicegah. Banyak orang abaikan minum obat hipertensi karena takut efek samping, padahal kalau tekanan darah tidak dijaga, bisa sangat berbahaya,”_ ujarnya.
Selain itu, faktor genetik, jenis kelamin (laki-laki lebih berisiko), dan usia juga mempengaruhi. Namun dr. Rais menegaskan, faktor genetik tidak mutlak penyebab stroke, jika gaya hidup tetap sehat.
Pentingnya Deteksi Dini
Untuk mencegah kejadian fatal, ia sarankan, terutama usia di atas 40 tahun, melakukan pemeriksaan pembuluh darah otak minimal satu kali seumur hidup, misalnya dengan MRI angiografi.
“Kita bisa tahu sejak awal apakah ada pembuluh darah yang berisiko pecah. Itu jauh lebih baik daripada menunggu setelah kolaps,” ucapnya.
Kesadaran Mental dan Pola Hidup Sehat
Selain menjaga fisik, dr. Rais juga menyoroti pentingnya kesehatan mental. Tekanan pekerjaan, stres di jalan, dan pola tidur yang buruk kini menjadi pemicu yang sering diabaikan.
“Banyak yang pulang kerja bukannya istirahat, malah begadang lagi main game atau nonton. Ini membuat kualitas tidur menurun drastis dan tubuh tidak punya waktu untuk pulih,” ucapnya.
Tips Pencegahan Stroke
Beberapa kiat sederhana untuk menurunkan risiko stroke:
* Rutin olahraga
* Tidak merokok
* Menghindari makanan tinggi garam dan lemak jenuh
* Mengelola stres dengan baik
* Menjaga berat badan ideal
* Rutin memeriksa tekanan darah dan kadar gula