Warga Mushollah Raudhatul Jannah RW 01 Sunter Jaya : Kondisi Du’afa, Tidak Mengurangi Semangatnya untuk Qurban

Avatar
oplus_0

Loading

BUSERNEWS, JAKARTA – Terjerat oleh himpitan ekonomi, entah kapan akan berakhir, tidak surutkan semangat warga RT 19, 20, 22 RW 01 Sunter Jaya Jakarta Utara untuk lakukan qurban. Warga tiga RT itu setiap tahun tidak kurang dari 4 ekor sapi dan puluhan kambing dipotong sebagai hewan qurban. Idul Qurban tahun ini (2025M/1446H) sebanyak 5 ekor sapi dan 22 ekor kambing. Hal demikian bisa terwujud, karena kekompakan, saling percaya dan amanah dari semuanya.

Ketua DKM Muhammad Istikhori, yang bertindak sebagai khotib dan imam, dalam sholat Idul Adha 6 Juni 2025 menuturkan, meneladani Rasul Allah Ibrahim, sesuai mimpinya diperintahkan berkorban anaknya Ismail, untuk disembelih. Karena taat Nabi Ibrahim, meminta pertimbangan anak tercinta. Tidak disangka, anaknya menjawab, “kalau itu perintah Allah, silakan Abiti lakukan, InsyaAllah Abiti akan mendapatkan aku dalam keadaan sabar,” ucap Nabi Ismail.

BACA JUGA:  Ultimate Sports Ground Experience
oplus_0

Nabi Ibrahim pun melaksanakan sesuai mimpinya, Ismail digorok lehernya. Beberapa kali diulang tidak juga terluka. Karena Nabi Ibrahim melaksanakan perintah dengan patuh dan tunduk, maka Nabi Ismail diganti oleh Allah dengan sebuah domba untuk dipotong dan dikorbankan.

Dalam berqurban. Intinya adalah, taat dan bersabar. Jika manusia taat, bersabar dan berusaha, pasti Allah akan berikan jalan keluar, dan memudahkan hamba-Nya untuk mendekatkan diri padaNya,” ucap Istikhori.

Terkait semangat warga berqurban, padahal kondisi umumnya mereka, tergolong warga bukan kategori berada, tetapi karena tingginya semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga Mushollah yang dimiliki  warga 3 RT itu, mampu berqurban melebihi predeksi.

BACA JUGA:  The Golden Gate's Timeless Majesty
Tokoh masyarakat, H. Zubaedi dan H. Tayeb, mengaku bersyukur bahwa setiap tahunnya, banyak warga yang menyetorkan hewan qurban kepada mushollah.

“Ini semua bisa terwujud, karena selain dorongan iman dan saling percaya, tetapi kesadaran akan beragamalah yang mendorongnya. Padahal warga RT tersebut, bukan berlatar belakang pengusaha sukses atau pejabat kaya, yang gampang mendapatkan uang, tetapi mereka yakin akan Kuasa Allah, sehingga bisa berqurban,” ujar Ustadz Zubaidi. (Teo Wawo)